Podolski Kritik Format Baru Piala Eropa

DEWA168 - Lukas Podolski mengkritik UEFA untuk perubahan format di Piala Eropa 2016. Pemain Jerman itu menilai UEFA telah melakukan hal yang bodoh.

Tak seperti edisi sebelumnya, Piala Eropa kali ini melibatkan 24 tim sebagai peserta. Itu berarti ada tambahan delapan tim di putaran final tahun ini.

Tim-tim tersebut lantas dibagi ke dalam enam grup. Dua tim teratas dipastikan lolos ke babak 16 besar. Empat tempat tersisa diberikan kepada tim peringkat tiga terbaik.

Aturan soal peringkat tiga terbaik itu lantas menghadirkan kritik. Podolski secara khusus menyoroti kerumitan yang timbul di fase grup.

Sebagai contoh, Albania --yang finis di peringkat tiga Grup A-- harus menunggu sampai tiga hari setelah laga terakhir di fase grup untuk mengetahui bahwa mereka akhirnya tersingkir. Sementara itu, Irlandia Utara lolos meski kalah dua kali dari tiga laga di Grup C. Di sisi lain, Inggris dan Kroasia baru mengetahui lawan mereka di babak 16 besar setelah seluruh pertandingan fase grup tuntas.

"Fase grup sedikit aneh, karena UEFA melakukan beberapa hal bodoh dengan sistemnya," ucap Podolski seperti dikutip dari Telegraph.

"Ini bukan soal tim-tim kecil, ini soal keputusan. Beberapa tim menunggu sampai tiga hari untuk tahu hasilnya," lanjut mantan pemain Arsenal itu.

"Anda kalah di dua laga pertama dan Anda masih punya peluang untuk lolos ke babak berikutnya. Jadi ini sedikit membingungkan tapi bagi kami, ini tidak masalah. Sekarang turnamen dimulai," katanya.

Jerman sendiri lolos dari fase grup sebagai juara Grup C dan menyingkirkan Slovakia di babak 16 besar. Di perempatfinal, Die Mannschaft menunggu pemenang dari laga antara Italia dan Spanyol.